Rabu, 27 Juni 2012

Bumbu Kari Cegah Pikun


Bumbu Kari Cegah Pikun!
JUMAT, MEI 18, 2012  

Bumbu kari yang banyak dipakai dalam berbagai resep masakan, mungkin mempertahankan kualitas otak hingga usia lanjut ! Karena banyak mengonsumsi bumbu kari, orang-orang lanjut usia (manula) di negara-negara Asia tetap memiliki ingatan yang baik.

Hasil penelitian menunjukan para manula yang rajin mengonsumsi bumbu kari juga dapat menyelesaikan tes kognitif yang tidak hanya mengukur daya ingat, tapi juga kemampuan belajar dan berpikir. Dalam penelitian tersebut, Dr. Tze-Pin Ng dari Universitas Nasional Singapura (NUS) dan koleganya membandingkan nilai pengujian Mini-Mental State Exam (MMSE) terhadap 1010 manula berusia 60 hingga 93 tahun pada 2003.
Mereka dikelompokkan dalam tiga kategori pengonsumsi bumbu kari. Sebagian masuk kelompok yang kadang-kadang mengonsumsi bumbu kari (rata-rata 6 bulan sekali), 43 persen masuk kategori sering atau pengonsumsi berat (bervariasi antara harian hingga bulanan), sedangkan 16 persen menyatakan sangat jarang atau tidak pernah mengonsumsi kari.

Dengan mengabaikan faktor-faktor yang dapat memengaruhi hasil pengukuran, statistik menunjukkan: mereka yang sangat sering mengonsumsi bumbi kari memiliki nilai MMSE yang jauh lebih tinggi daripada yang sangat jarang atau tidak pernah. Bahkan, yang hanya sekali-sekali saja mengonsumsi dilaporkan juga memiliki nilai yang tetap jauh lebih baik daripada yang tidak pernah mengonsumsi.

Rahasianya mungkin terletak pada pewarna kuning (curcumin) dalam rempah kunyit yang digunakan untuk membuat bumbi tersebut. Curcumin diketahui mengandung antioksidan dan anti-radang.

Konsumsi curcumin secara rutin juga dapat menurunkan resiko serangan Alzheimer yang bisa menyebabkan pikun total karena kondisi fisik otak yang terus menurun. Meski demikian, penggunaanya secara berlebihan pada orang lanjut usia dapat menimbulkan efek sakit perut, gangguan hati, atau ginjal.

Dilihat dari kemanjuran dan tidak beracun, bumbu kari berpotensi mencegah Alzheimer, demikian kesimpulan para peneliti yang dilaporkan dalam American Journal of Epidemiology edisi 1 November. Ini merupakan bukti pertama yang menunjukan hubungan antara konsumsi kari dengan kemampuan kognitif otak dengan subjek penelitian yang besar. Good News!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar